5 Hal yang Membuat Rangga & Cinta (2025) Jadi Nostalgia yang Segar

Film Rangga dan cinta (2025)

Film Rangga & Cinta (2025) hadir bukan sekadar mengulang kisah klasik Ada Apa dengan Cinta?, tapi mencoba memberi wajah baru lewat format musikal. Buat yang tumbuh besar dengan AADC, film ini bisa jadi nostalgia sekaligus kejutan. Buat generasi baru, inilah pintu pertama mengenal Rangga dan Cinta dalam versi yang lebih segar.

Nostalgia yang tidak klise



Siapa yang tidak kenal AADC? Hampir semua orang pernah mendengar puisi Rangga atau melihat poster legendaris Cinta. Di versi 2025 ini, memori itu dihidupkan kembali, tapi tidak dengan menyalin mentah-mentah. Ada sentuhan baru di karakter dan adegan, yang bikin kita ingat masa lalu sekaligus merasa: “Oh, ini memang cerita untuk zaman sekarang.”

Musikal membawa emosi lebih jauh


Ketika dialog berubah menjadi lagu, ada sensasi lain yang muncul. Musik garapan Melly Goeslaw dan Anto Hoed kembali jadi ruh cerita. Lagu lama yang familiar terasa hangat, sementara lagu baru membawa energi segar. Bagi sebagian penonton, mungkin ini terasa teatrikal, tapi di situlah daya tariknya, emosi bisa meledak lewat nada, bukan sekadar kata.

Wajah baru, interpretasi baru


El Putra Sarira dan Leya Princy jelas akan dibandingkan dengan Nicholas Saputra dan Dian Sastro. Tapi justru di situ serunya. Mereka bukan meniru, melainkan menafsir ulang. Ada momen di mana kita kangen ekspresi dingin Rangga versi lama, tapi juga ada kejutan ketika versi baru ini lebih luwes dan terasa dekat dengan keseharian anak muda sekarang.

Visual yang puitis dan kekinian



Riri Riza menghadirkan Jakarta awal 2000-an dengan nuansa yang manis, tapi tetap modern di layar lebar. Ada perpaduan antara dunia sekolah, jalanan kota, hingga ruang-ruang intim tempat Rangga dan Cinta berinteraksi. Visualnya terasa estetik, puitis, dan bikin suasana film semakin kuat.


Respons penonton di media sosial terbagi antara rasa baper karena nostalgia dan rasa penasaran generasi baru yang baru mengenal AADC. Dari situ terlihat bahwa Rangga & Cinta (2025) berhasil menjembatani dua generasi. Film ini bukan hanya menghidupkan kenangan, tapi juga menegaskan bahwa kisah cinta klasik bisa terus tumbuh dan relevan lewat medium yang berbeda.











Post a Comment

Previous Post Next Post

Tag Terpopuler

Contact Form