Film Rangga & Cinta (2025) hadir bukan sekadar mengulang kisah klasik Ada Apa dengan Cinta?, tapi mencoba memberi wajah baru lewat format musikal. Buat yang tumbuh besar dengan AADC, film ini bisa jadi nostalgia sekaligus kejutan. Buat generasi baru, inilah pintu pertama mengenal Rangga dan Cinta dalam versi yang lebih segar.
Nostalgia yang tidak klise
Musikal membawa emosi lebih jauh
Wajah baru, interpretasi baru
Visual yang puitis dan kekinian
Riri Riza menghadirkan Jakarta awal 2000-an dengan nuansa yang manis, tapi tetap modern di layar lebar. Ada perpaduan antara dunia sekolah, jalanan kota, hingga ruang-ruang intim tempat Rangga dan Cinta berinteraksi. Visualnya terasa estetik, puitis, dan bikin suasana film semakin kuat.
Respons penonton di media sosial terbagi antara rasa baper karena nostalgia dan rasa penasaran generasi baru yang baru mengenal AADC. Dari situ terlihat bahwa Rangga & Cinta (2025) berhasil menjembatani dua generasi. Film ini bukan hanya menghidupkan kenangan, tapi juga menegaskan bahwa kisah cinta klasik bisa terus tumbuh dan relevan lewat medium yang berbeda.




