Digagas oleh Infipop dan Muda-Mudahan, Hari Raya Pemuda hadir sebagai “titik temu antara semangat, keresahan, dan cita-cita orang muda Indonesia”. Acara ini menjadi pengingat bahwa di balik segala hiruk-pikuk dunia digital dan individualisme zaman kini, masih ada kerinduan kolektif untuk bergerak bersama membangun narasi baru tentang Indonesia yang lebih terbuka, reflektif, dan berdaya.
Bertempat di Melting Pop, M Bloc Space Jakarta Selatan, Hari Raya Pemuda 2025 menghadirkan berbagai sesi interaktif yang menggugah:
- Talkshow “Gosipin Isu Masa Kini”: membahas bagaimana komunitas lintas bidang dari lingkungan, seni, hingga sosial bisa berkolaborasi tanpa sekat.
- Talkshow “Saat Viral Jadi Awal dari Perubahan”: mengulas bagaimana viralitas di media sosial bisa menjadi pintu gerbang bagi gerakan sosial yang nyata.
- Unconference “Meja Diskusi Perjuangan Orang Muda”: forum terbuka tempat peserta bebas membangun percakapan dan aksi bersama, bukan sekadar mendengar.
Selain ruang diskusi, Hari Raya Pemuda juga menampilkan elemen kreatif seperti koleksi streetwear “Renegade of 1928: Beyond The Pledge” hasil kolaborasi dengan brand Insurgent. Koleksi ini menggunakan simbol darah, bahasa, dan persatuan yang merepresentasikan pengorbanan, suara, dan keberanian generasi muda masa kini.
Semangat Hari Raya Pemuda bukan sekadar perayaan simbolik. Ia adalah upaya sadar untuk menerjemahkan kembali nilai persatuan di era yang serba terhubung namun sering kali terpisah.
Generasi muda hari ini menghadapi paradoks: mereka terkoneksi setiap waktu, tetapi sering merasa terisolasi. Media sosial memberi ruang ekspresi, tapi juga menciptakan jurang pemahaman. Hari Raya Pemuda hadir untuk menjembatani jurang itu menghadirkan ruang offline dan online di mana keresahan bisa diolah menjadi gerakan.
Seperti dikatakan oleh salah satu inisiator acara, semangat ini bukan hanya untuk “mengenang”, melainkan “menyemai ulang energi perjuangan orang muda Indonesia agar tetap relevan dengan zaman.”
Menjelang satu abad Sumpah Pemuda pada tahun 2028, Hari Raya Pemuda 2025 mengajak semua anak muda untuk berhenti memposisikan diri hanya sebagai “penerus sejarah”. Kini saatnya menjadi pencipta sejarah baru.
Persatuan bukan lagi berarti seragam, tapi saling memahami di tengah keberagaman. Nasionalisme bukan sekadar simbol, tapi tanggung jawab untuk memperjuangkan masa depan bersama. Dan identitas Indonesia bukan hanya warisan tapi karya yang terus diciptakan setiap hari.
Hari Raya Pemuda 2025 adalah refleksi sekaligus inspirasi. Gerakan ini mengingatkan bahwa ruang-ruang seperti komunitas muda, dan media independen punya peran penting dalam membentuk wacana publik yang segar — yang berpihak pada harapan, solidaritas, dan aksi nyata.
Karena pada akhirnya, seperti Sumpah Pemuda hampir seabad lalu, kita semua adalah bagian dari perjuangan yang sama — hanya medianya yang berubah.
